Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA)
A. Pengertian
MEA
MEA
adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk
menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan
kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan
investasi.
Hal
ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan
India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan
kesejahteraan.
Pembentukan
pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini
nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke
negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin
ketat.
B. Tujuan
MEA
Tujuan utama MEA 2015 yang
ingin menghilangkan secara signifikan hambatan-hambatan kegiatan ekonomi lintas
kawasan tersebut, diimplementasikan melalui 4 pilar utama, yaitu :
·
ASEAN
sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single market and
production base) dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga
kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas
·
ASEAN
sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi (competitive economic
region), dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas
kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce;
·
ASEAN
sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata (equitable economic
development) dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa
integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan
Vietnam); dan
·
ASEAN
sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian
global (integration into the global economy) dengan elemen pendekatan yang
koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta
dalam jejaring produksi global.
C. MEA
memberikan peluang untuk Indonesia
Bagi
Indonesia, keberadaan MEA menjadi babak awal untuk mengembangkan berbagai
kualitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara dalam perkembangan pasar bebas
di akhir 2015. MEA menjadi dua sisi mata uang bagi Indonesia : satu sisi
menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas produk
dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada negara-negara lain dengan
terbuka, tetapi pada sisi yang lain dapat menjadi boomerang untuk Indonesia
apabila Indonesia tidak dapat memanfaatkannya dengan baik.
MEA
akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung
berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada
peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia.
Pada sisi investasi,
kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct
Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui
perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya
manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia.
D. Hambatan
dan Risiko bagi Indonesia dengan adanya MEA
Dengan
adanya perdagangan bebas, kita mampu meningkatkan ekspor akan tetapi kita juga
harus waspada akan resiko kompetisi (competition risk) yang muncul dengan
banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang
akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri
yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit
neraca perdagangan bagi Indonesia sendiri.
Dari
sisi investasi, Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat
sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap
ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia
sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan
negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang
dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan
regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi
alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.
E.
Dampak
Positif dan Signifikan Manfaat MEA Bagi Indonesia
Berlakunya
perdagangan yang bebas tarif ini sudah memperlihatkan beberapa manfaat dalam
kondisi ekonomi Indonesia. Tingkat kemiskinan tercatat turun dari 45% dari
tahun 1990 menjadi 15,6% pada 2010, sedangkan tingkat penduduk kelas menengah
naik dari 15% menjadi 37%.
Pada
segi investasi, terdapat pertumbuhan sebesar USD98 miliar dari tahun 2010
menjadi USD110 miliar pada tahun 2012 dan di dalam negeri saja investasi tumbuh
dari USD13,8 miliar menjadi USD19,9 miliar. Pertumbuhan GDP per kapita juga
ikut meningkat dari USD965 pada tahun 1998 menjadi USD3.601 pada tahun 2011.
Hal ini menunjukkan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia berkat
diberlakukannya MEA.
Secara
tidak langsung, MEA memang dapat meningkatkan suhu perekonomian Indonesia.
Meningkatnya kompetisi dalam bidang ekonomi tentunya akan memacu para pelakunya
untuk bekerja keras mengatasi dampak persaingan. Para pelaku bisnis akan lebih
kreatif dan inovatif dalam upaya untuk tetap bertahan di tengah persaingan
bisnis.
MEA
juga dapat mendorong peningkatan ekspor dan impor dengan adanya sistem yang
bebas tarif dan bebas hambatan. Peningkatan ekspor akan meningkatkan daya saing
Indonesia di pasar ASEAN. Juga, kebutuhan dalam negeri akan lebih mudah
diperoleh dengan mudahnya pemasukan barang dari luar negeri.
Ditambah
lagi, MEA juga dapat mendorong pertumbuhan investasi asing yang dapat
memperkuat ketahanan modal di dalam negeri. Untuk menambah daya tarik dalam
bidang investasi ini, diperlukan peran pemerintah dalam memberlakukan regulasi
yang tidak membatasi ruang gerak investor asing.
Di
sisi lain, pemerintah juga harus menetapkan aturan yang akan mendatangkan
keuntungan bagi Indonesia dan berpihak pada kemakmuran masyarakat. Meningkatnya
investasi asing artinya akan meningkatkan kemungkinan adanya investor asing
yang mengeksploitasi sumber daya alam dalam negeri.
Bagaimanapun,
MEA akan memberikan manfaat yang maksimal bagi Indonesia apabila didukung
dengan peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan serta peran aktif dari pelaku
bisnis yang ada.
Sumber
:
http://www.gajimu.com/main/tips-karir/peluang-dan-tantangan-dalam-menghadapi-masyarakat-ekonomi-asean
(13/05/2016 19.45 wib)
http://www.kembar.pro/2016/01/manfaat-nyata-masyarakat-ekonomi-asean-MEA-untuk-indonesia.html
(13/05/2016 19.54 wib)
Analisis
:
Indonesia
harus melihat MEA sebagai peluang yang terbuka untuk memperbaiki kualitas SDM
yang ada dengan meningkatkan daya saing, menyediakan pendidikan dan kesehatan
yang memadai, dan memberikan edukasi terhadap pentingnya MEA 2015.
Pemerintah
Indonesia harus mampu mendorong diadakan pelatihan keterampilan karena
mayoritas tenaga kerja Indonesia kurang dalam kecerdasan sikap, kemampuan
berbahasa Inggris dan pengoperasian komputer.
Meskipun
peran dominan dalam meningkatkan kualitas menjadi milik pemerintah, bukan
berarti seluruh tanggung jawab berada di tangan pemerintah. Justru sebaliknya,
perlu kesadaran bahwa efek dari MEA akan dirasakan langsung oleh masyarakat dan
tanggung jawab untuk berpartisipasi menjadi milik bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar